Wikiherbal

Keji Beling/Pecah Beling

Strobilanthes crispus

Habitat Hidup

Keji beling termasuk tanaman perdu, biasanya tumbuh berumpun karena cabang ranting dan daun yang banyak. Tanaman ini biasa ditemui sebagai pagar atau pembatas kebun. Keji beling bersumber dari Madagaskar menyebar ke Indonesia dan tumbuh subur di Malaysia.

Manfaat dan Kegunaan

Tanaman keji beling atau pecah beling merupakan jenis tanaman yang banyak ditemukan di pekarangan atau di antara rerumputan liar dan dianggap tidak bermanfaat. Meski begitu, keji beling sudah lama digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Indonesia. Daun keji beling memiliki komponen bioaktif seperti stigmasterol dan gamma-sitosterol yang bermanfaat bagi kesehatan.

Keji Beling berkhasiat untuk membantu meluruhkan batu oksalat di ginjal dan saluran kemih. Hal ini karena kandungan kaliumnya yang tinggi sehingga bisa memutus ikatan antara kalsium dengan oksalat. Ikatan kalsium dan oksalat ini akan membentuk kristal atau batu dalam ginjal. Sehingga konsumsi daun keji beling dapat mencegah dan mengatasi batu ginjal. Selain itu, keji beling juga dapat melancarkan buang air kecil, mengatasi sembelit dan juga mengatasi ambeien.

**Cara mengolah keci beling untuk batu ginjal: ** Siapkan 8 lembar daun keci beling, lalu cuci sampai bersih dengan air mengalir. Rebus daun dengan 3 gelas air, tunggu sampai airnya tersisa 2 ¼ gelas. Setelah itu dinginkan dan saring. Minum 3 kali sehari, setiap kali minum ¾ gelas.